From Underground to Overground

by - Wednesday, February 27, 2013

Yes,'From Underground to Overground'. Sebuah judul yang pas,menurut saya,untuk menggambarkan lokasi dimana kami melakukan photoshoot untuk koleksi pre-wedding. Ya,hitung-hitung dicicil lah sedari dini :)
Minggu, 17 Februari 2013.  Saya berniat mengajak si eneng berkunjung ke Natural History Museum dan Science Museum. Underground pun menjadi pilihan moda transportasi untuk membawa kami ke must-a-visit places tersebut di London.
Singkat cerita,sampailah kami di stasiun kereta bawah tanah 'Kentish Town'. Pun,saya teringat keinginan si eneng (well,keinginan saya juga,hehe) untuk membuat foto pre-wedding di depan sign dari any stasiun kereta bawah tanah. Nah,pas kebetulan belum ramai juga,ya sudah,tripod dan kamera saya siapkan. Dan hasilnya...



Underground station...Ticked!
Untuk mendapatkan foto ini,2-3 kereta kami biarkan lewat begitu saja. Tak mengapa,toh,kesampaian juga berfoto di bawah tanah :)
Tema 'Underground' tidak berhenti sampai di situ. Ada satu foto lagi yang kami buat dan kali ini kami beberapa kali harus menunggu the area is clear enough untuk berfoto,sehingga didapat foto seperti...


Kalau tidak salah,foto ini diambil saat kami harus berganti line di stasiun Leicester Square (bener ga mai?). Dan ini tidak termasuk dalam rencana. The moment I saw the mirror that was when I came up with this idea. Fish-eyed effect dengan memanfaatkan cermin convex a.k.a cembung. Nice,isn't it?
Masih terkait 'Underground',on the ground,kami berfoto di bawah satu sign 'Underground' and it looks like this...


Okay,perjalanan pun berlanjut ke Natural History Museum dan Science Museum. Di Science Museum,tidak banyak waktu yang kami spent. Wandered around the 1st floor then went out after that. Solely,karena minimnya hal-hal yang berkaitan dengan bidangnya si eneng,hehe.
Sisa waktu kami habiskan di Natural History Museum. Dibandingkan dengan Science Museum,benda-benda display lebih banyak yang berkaitan dengan bidangnya si eneng,seperti all aspect about human from its reproduction to its organs. 
Lapar pun menyerang dan kami belum sholat. Okay,time to go then. Tapi,sebelum pergi untuk makan dan sholat,kami berfoto di sini.


Dan kerudungnya si eneng sudah agak berantakan,hehe.
Perut sudah terisi,sholat sudah ditunaikan,next destination...London Eye. Hari sudah gelap,perfect timing for some photoshots at London Eye.



Dan untuk bisa berfoto di spot tersebut,kami harus bergiliran dengan yang lainnya. It is one of the 'hot spot' at London Eye. 
Setelah dirasa cukup,dan si eneng mulai kedinginan,kami beranjak pulang. 
Sesampainya di flat si eneng,kami makan malam bersama sambil menonton film 'Habibie dan Ainun'. Sayangnya,suaranya tidak terlalu terdengar dan subtitle-nya tidak berbaca,terutama ketika si Reza bercakap dalam bahasa Jerman. 
Setengah jam sebelum tengah malam,saya harus bergegas menuju London Victoria,mengejar bis terakhir. Hampir saja tertinggal,tapi,Alhamdulillah,saya sampai tepat 5 menit sebelum bis berangkat. Ngos-ngosan pastinya,haha.
Anyway,it was a long and tiring day. Tapi,senang karena bisa bertemu si eneng,setelah 3 minggu disibukkan dengan aktivitas riset di Manchester.

M1, 27 Februari 2013

You May Also Like

0 comments