Tentang undang-mengundang

by - Sunday, May 04, 2014

Assalamualaikum semuaa
*pura2 banyak yang baca*

Saya mau sharing unek2 soal undangan. Menurut saya, mengundang orang ke nikahan kita itu salah satu cara menghormati orang. Dan karena itu, caranya nggak main2. Saya termasuk yang kurang setuju mengundang orang lewat facebook dan media sosial lainnya (ah masa??????? -radit-) <---- minta dicubit ini cami 

Zzzzz... calon suami mengacau, jd lupa mau nulis apa..Kasih ilustrasi dl aja deh

Jadi critanya, ibu saya agak sedih karena temen yang dianggap deket sama beliau, g ngasih undangan fisik waktu beliau mantu. Undangan ke ibu hanya disampaikan lewat BBM, difoto gitu aja undangannya, tanpa kata2 apapun.

Trus, suatu hari saya dateng ke nikahan temen. Terjadilah percakapan berikut

Temen : Ratri, kamu kok nggak dateng pas nikahan si Z?
Saya    : Kapan nikahnya? aku nggak diundang tu
Temen : Tanggal xx-yy, di Gedung AB, kamu diundang kok, aku liat namamu

Saya    : He, emang undangannya dimana?
Temen : di facebook
Saya    : Ohhh, aku emang g dateng kl ada undangan lewat fb, menurutku itu cuma pemberitauan aja, hehehe

Yah, memang seperti itu pemikiran saya, ngundang harus niat. Agak aneh rasanya kalo diundang lewat media sosial secara borongan gitu.

Kalau lewat email perorangan, pake kata2 yang customized dan di attach undangannya, menurut saya lebih sopan dan dapat diterima (bukan cm gambar gt). Apalagi jika ada kendala jarak. Kalau lewat milis, again, itu cuma pemberitahuan bagi saya. Apalagi lewat web, pengumuman banget kalau itu mah.

Untungnya, mas cami juga punya pendapat yang sama. Begitu juga dengan orang tua saya. Sooo, dapat dipastikan, kita besok g pake undangan media sosial, ntar post di media sosial gambar2 kawinan kita aja, plus update status kl udah menikah, untuk menghindari fitnah, hehe.

Bahkan blog ini baru akan di publish setelah kita nikah (oke mas camii ??? --> okeee b^__^ -radit-)

Cheers,

Ratri

You May Also Like

0 comments